Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Pakistan Mengakibatkan Kematian 50 Orang
Hujan monsun yang intens menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di bagian utara Pakistan, menewaskan sedikitnya 50 orang dalam 24 jam terakhir. Sebagai informasi yang diberikan oleh Otoritas Manajemen Bencana Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebagian besar korban ditemukan di daerah pegunungan provinsi tersebut. Otoritas setempat menyatakan bahwa sebanyak 43 orang meninggal, mayoritas akibat rumah yang hanyut dan runtuh.
Otoritas Manajemen Bencana regional mengatakan tujuh orang tewas dalam bencana yang sama di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan.
Otoritas bencana Khyber Pakhtunkhwa memberi tahu AFP bahwa sejumlah warga lainnya terpaksa mengungsi setelah hujan deras menghanyutkan beberapa rumah di distrik Bajaur di barat laut Pakistan.
Peringatan hujan lebat dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Pakistan untuk wilayah barat laut, dan mereka menasihati orang untuk menghindari mengunjungi wilayah yang rentan. Sekitar tiga perempat curah hujan yang terjadi di Asia Selatan dihasilkan selama musim monsun. Meskipun fenomena ini penting untuk pertanian dan ketahanan pangan, mereka juga sering menyebabkan kerusakan. Pemerintah Pakistan mengatakan bahwa hujan deras yang “tidak biasa” telah membunuh lebih dari 320 orang, hampir setengahnya anak-anak, sejak awal musim panas tahun ini. Sebagian besar korban meninggal karena rumah runtuh, banjir bandang, dan sengatan listrik.
Provinsi Punjab, di mana hampir setengah dari total 255 juta orang Pakistan tinggal, memiliki curah hujan pada Juli 73% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Jumlah kematian di provinsi ini juga melampaui total kematian musim hujan sebelumnya. Tanah longsor dan banjir bandang adalah bencana yang umum terjadi selama musim hujan, yang biasanya berlangsung dari Juni hingga akhir September. Namun, para ilmuwan mengamati bahwa perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem semakin sering dan parah di seluruh dunia.
Pada tahun 2022, banjir bandang besar menghancurkan sepertiga Pakistan dan membunuh 1.700 orang. Dengan tingkat bencana alam yang terus meningkat, negara ini sekarang termasuk salah satu yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Di sebuah desa di Himalaya di wilayah Kashmir yang dikelola India, tim penyelamat pada Jumat mengevakuasi mayat dari lumpur dan sisa-sisa banjir bandang yang menyebabkan bencana. Dalam peristiwa yang terjadi di Kashmir India, sedikitnya 60 orang tewas dan puluhan lainnya hanyut.