Sekumpulan Bintang Diduga Lebih Panas dari Matahari

Para ilmuwan membuat hipotesis baru tentang Earendel, bintang terjauh dari Bumi yang ditemukan pada 2022. Mereka menduga bahwa Earendel mungkin adalah gugus bintang.

Oleh karena itu, ilmuwan menemukan bahwa Earendel adalah sekumpulan bintang yang terikat oleh gravitasi dan terdiri dari awan gas dan debu. Informasi ini diperoleh dari penelitian yang diterbitkan di Astrophysical Journal pada 31 Juli 2025.

Sejumlah astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk mengamati kembali Earendel. Dari sana, mereka mencoba lebih dalam dan akhirnya membuat dugaan baru.

Mereka menemukan bahwa karakteristik spektral Earendel sesuai dengan gugus bola. Massimo Pascale, seorang mahasiswa doktoral astronomi di University of California, Berkeley, dan penulis utama studi ini, akan sangat bersyukur jika Earendel benar-benar sebuah gugus bintang.

Pascale menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa Earendel tampaknya cukup konsisten dengan perkiraannya tentang bagaimana gugus bola yang kita lihat di alam semesta lokal akan terlihat pada miliaran tahun pertama alam semesta.

Berada di galaksi Sunrise Arc, yang berjarak sekitar 12,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, Arendel ditemukan melalui fenomena yang disebut pelensaan gravitasi.

Dengan menggunakan data dari Near Infrared Imager (NIRCam) JWST, para peneliti menganalisis Earendel setelah ditemukan pada tahun 2022. Mereka menemukan bahwa Earendel adalah bintang masif dengan suhu dua kali lebih tinggi dari matahari dan cahaya satu juta kali lebih besar daripada bintang di sekitar Bumi.

Pascale menyatakan, “Saya yakin ada baiknya untuk mengeksplorasi skenario gugus bintang setelah beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa Earendel memang bisa (tetapi belum tentu) jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.”

Pascale dan timnya menggunakan data spektroskopi instrumen NIRSpec JWST untuk mempelajari usia dan kandungan logam Earendel. Mereka juga menemukan bahwa kecerahannya berubah secara halus pada berbagai panjang gelombang cahaya. Pola ini, setidaknya, sesuai dengan gabungan cahaya dari beberapa bintang dan sesuai dengan prediksi untuk gugus bintang.

Brian Welch, seorang peneliti pascadoktoral di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA dan Universitas Maryland, menganggap data baru tersebut cukup untuk mengonfirmasi bahwa Earendel adalah gugus bintang.

Pascale dan Welch setuju bahwa mengamati efek pelensaan mikro adalah penting untuk memecahkan misteri Earendel. Perubahan kecerahan yang disebabkan oleh pelensaan mikro lebih jelas ketika objek yang jauh berukuran kecil daripada gugus bintang yang jauh lebih besar.

Pascale menyatakan bahwa akan menarik untuk melihat apa yang dapat dilakukan program JWST di masa mendatang untuk lebih mengungkap misteri Earendel.