KBRI Tokyo Menganjurkan WNI di Pesisir untuk Evakuasi Akibat Tsunami Jepang
Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang yang berada di wilayah pesisir atau yang menerima peringatan tsunami diminta untuk segera menuju lokasi evakuasi yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah, menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo. Setelah gempa berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang dekat Semenanjung Kamchatka di timur Rusia, seluruh pesisir Pasifik Jepang sekarang melaporkan gelombang tsunami. Menurut otoritas, gelombang dapat mencapai ketinggian 3 meter (m) setelah meningkat dari 20 cm.
KBRI Tokyo melaporkan bahwa pemerintah Jepang telah membentuk kantor hubungan informasi di pusat manajemen bencana di kantor Perdana Menteri.
“Seperti Japan Meteorological Agency (JMA), kantor berita serta media utama Jepang, dan instansi resmi setempat terkait perkembangan gempa dan peringatan tsunami,” kata KBRI Tokyo. KBRI Tokyo juga meminta WNI yang ada di Jepang untuk menghindari menyebarkan informasi yang tidak dapat diandalkan.
KRBI Tokyo melaporkan bahwa pihak terkait di Jepang saat ini sedang berkolaborasi dengan pejabat di pemerintah lokal. “KBRI Tokyo dan KJRI Osaka terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan keselamatan WNI di Jepang,” lanjutnya.
Tsunami Jepang: Sebelumnya dilaporkan bahwa peringatan tsunami akan diberlakukan di seluruh Jepang selama setidaknya 24 jam. Sebagai akibat dari gempa bumi yang terjadi di Rusia, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami setinggi 3 meter di pantai Pasifik Hokkaido dan Honshu, dan peringatan tsunami setinggi 1 meter di pantau Shikoku, Kyushu, dan Okinawa, menurut The Japan Times.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa tsunami dapat terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang panjang. “Gelombang yang datang setelah gelombang pertama mungkin lebih besar, jadi penting untuk terus melakukan evakuasi hingga peringatan atau himbauan tsunami dicabut.” Pada pukul 11.28 waktu setempat, gelombang setinggi 50 cm terlihat di Ishinomaki, Prefektur Miyagi.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, gelombang tsunami pertama di “Negeri Sakura” menerjang Nemuro di pesisir timur Hokkaido. Gelombang setinggi 20 cm hingga 40 cm datang dari Hokkaido hingga Ibaraki.