Gunung Burni Telong Mengalami Peningkatan Aktivitas Kegempaan
Dalam dua hari terakhir, aktivitas kegempaan di Gunung Burni Telong di Bener Meriah, Aceh, kembali meningkat. Sebuah laporan yang dibuat oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menunjukkan bahwa jumlah gempa vulkanik yang terjadi telah meningkat hingga 36 kejadian antara tanggal 15 dan 16 September 2025.
“Peningkatan kegempaan saat ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas tektonik regional di sekitar Gunung Burni Telong,” kata Muhammad Wafid, Kepala Badan Geologi, Rabu, 17 September 2025.
Menurut Wafid, pengamatan instrumental menunjukkan peningkatan gempa tektonik lokal dan jauh di sekitar gunung api setinggi 2.623 meter di atas permukaan laut (mdpl). Asap kawah masih tidak terdengar.
Dia mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan saat ini belum menghasilkan pergerakan magma ke permukaan, yang dapat menyebabkan peningkatan suhu dan tembusan gas di sekitar kawah.
Gunung Burni Telong terus ditetapkan pada Level I atau Normal oleh Badan Geologi. Sejak Senin, 8 September 2025, pukul 09.00 WIB, Badan Geologi meminta orang-orang dan pengunjung untuk tidak bermalam di sekitar kawah Burni Telong dan tidak berada di daerah fulmarol solfatara karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan.
Solfatara adalah lubang fumarol yang mengeluarkan gas belerang atau sulfur dalam konsentrasi tinggi. Aktivitas ini memiliki bau kentut yang menyengat dan menghasilkan partikel halus di udara yang dapat merusak sistem pernapasan.