Fakta-fakta Tentang PT Gag Nikel yang Dianggap Mengrusak Kawasan Raja Ampat
Publik sangat memperhatikan aktivitas tambang nikel PT Gag Nikel di Raja Ampat, Kabupaten Papua Barat Daya. PT Gag Nikel dituduh merusak ekosistem Raja Ampat, yang merupakan tempat wisata populer.
Fakta berikut menunjukkan bahwa PT Gag Nikel diduga akan merusak ekosistem Raja Ampat:
(1) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menghentikan operasi PT GAG Nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, untuk sementara waktu.
Selain itu, Bahlil akan menyelidiki secara langsung aktivitas penambangan PT Gag Nikel untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran aturan lingkungan atau kearifan lokal Papua Barat Daya. Setelah penyelidikan selesai, hasil verifikasi lapangan akan diumumkan kepada publik.
“Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka kami sudah memutuskan melalui Ditjen Minerba untuk status daripada Kontrak Karya (KK) PT GAG yang sekarang lagi dikelola untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kita akan cek,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (6/6/2025).
(2) Anak Usaha PT Antam Tbk: Berdasarkan situs web PT Gag Nikel, PT Antam Tbk memiliki 25% saham PT Gag Nikel dan Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN Pty. Ltd.) sebesar 75%.
Sejak tahun 2008, Antam membeli semua saham Asia Pacific Nickel. Akibatnya, PT Gag Nickel sepenuhnya dikendalikan oleh Antam.
(3) Izin telah dikeluarkan sebelum Bahlil Jadi, menurut Menteri Bahlil, IUP PT Gag Nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, telah dikeluarkan jauh sebelum dia menjabat sebagai menteri.
Setelah disetujui pemerintah, PT GAG Nikel sendiri menjadi pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53/Pres/I/1998, yang resmi didirikan pada 19 Januari 1998.
Saat izin usaha pertambangan diberikan, saya masih bertindak sebagai Ketua Umum HIPMI Indonesia dan Ketua Umum BPP HIPMI, dan saya belum terdaftar di Kabinet. Dalam konferensi pers yang diadakan di Kementerian ESDM di Jakarta pada Kamis (5/6), Gibran menyatakan bahwa untuk memahami kondisi sebenarnya secara objektif, kita harus melakukan cross-check ke lapangan.
(4) Lokasi Tambang Nikel: Bahlil membantah tuduhan bahwa penambangan Nikel Gag dilakukan di Pulau Piaynemo, yang merupakan salah satu pusat wisata Raja Ampat. Menurut Bahlil, penambangan dilakukan di Pulau Gag, yang berjarak sekitar 30-40 km dari Pulau Piaynemo.
Bahlil menjelaskan, “Aktivitas penambangan dilakukan di Pulau Gag bukan Piaynemo seperti yang dilaporkan di beberapa media yang saya baca. Saya sering berada di Raja Ampat, di mana Pulau Piaynemo dan Pulau Gag berjarak sekitar 30 hingga 40 km satu sama lain. Di wilayah Raja Ampat itu betul-betul wilayah wisata yang harus kita lindungi.”