Cuaca Ekstrem Karena Perubahan Iklim Semakin Sering Menghentikan Acara Besar

Semakin banyak acara besar di bidang budaya, sosial, bisnis, dan seni di seluruh dunia yang terganggu atau dibatalkan karena perubahan iklim, menurut penelitian baru di International Journal of Disaster Risk Reduction.
Lebih dari 2.000 acara besar di seluruh dunia dilaporkan terganggu dari tahun 2004 hingga 2024, menurut studi berjudul “Mapping the impact of extreme weather on global events and mass gatherings: Trends and adaptive strategies.” Sebagaimana dilaporkan oleh CBC pada hari Sabtu, 2 Agustus 2025, Shawna McKinley, seorang penulis studi dan instruktur manajemen acara berkelanjutan di Washington, DC

Jumlah acara yang terganggu telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19, menurut Institute of Technology. McKinley menyatakan bahwa aktivitas olahraga, seni, dan budaya sangat rentan.
Selain itu, ada “titik rawan” di mana jumlah acara yang terganggu jauh lebih banyak dari biasanya.

Presiden Asosiasi Musik Live Kanada Erin Benjamin mengatakan industri sangat menyadari dampak perubahan iklim terhadap acara.

“Semua hal ini sangat serius bagi para penyelenggara festival,” katanya, menambahkan, “Kami benar-benar sibuk beradaptasi dengan cuaca yang kian hari kian parah, mulai dari membatalkan acara, harus mengevakuasi lokasi, hingga harus meningkatkan dan mempercepat rencana kesiapsiagaan darurat.”

Benjamin berkata, “Ada aspek ekonomi, budaya, dan tentu saja sosial, dan karena semua alasan ini dan lainnya, kita harus sangat memperhatikan dampak cuaca buruk pada konser dan festival di luar ruangan.” Salah satu acara yang terkena dampak adalah Salmon Arm Roots and Blues Festival di British Colombia, Kanada. Tahun lalu, festival dijadwalkan satu bulan lebih awal untuk mengurangi gangguan cuaca.

Benjamin berkata, “Memindahkan jadwal merupakan kemungkinan, tetapi ini bukan strategi yang dapat diterapkan bagi semua orang.” Karena festival musik biasanya diadakan di luar ruangan, mereka sangat rentan terhadap gangguan cuaca.

Namun, McKinley menyatakan bahwa bahkan acara yang tidak terlihat, seperti konferensi bisnis di dalam ruangan, juga dapat terganggu ketika badai besar mengganggu penerbangan pesawat, membuat peserta tidak dapat hadir. Ia menyatakan bahwa situasi darurat seperti kebakaran hutan atau banjir juga dapat memengaruhi acara bisnis, karena petugas tanggap darurat dan pengungsi mengisi hotel dan konferensi tidak memiliki tempat menginap.