Pergerakan Tanah di Tasikmalaya, Beberapa Rumah Rusak dan Retak

Kamis malam (22/5/2025) dan Jumat pagi (23/5/2025) hujan deras menyebabkan bencana alam di beberapa wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Bencana termasuk pergerakan tanah dan atap rumah yang roboh karena curah hujan yang tinggi.
Kampung Babakan Mekar, yang terletak di Kelurahan Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, adalah lokasi pertama yang mengalami pergerakan tanah. 16 orang menderita akibat peristiwa tersebut, dan lima rumah warga terkena dampak. Beruntung, insiden ini tidak mengakibatkan korban jiwa atau luka-luka.

Pergeseran tanah pertama di Sukaraja melibatkan lima rumah. Menurut Jembar Adi Setia, Ketua Forum Komunikasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya, pendataan masih berlangsung hingga saat ini.

Menurut Jembar, tiga dusun (Sindangasih, Jajaway, dan Cikawung) di Kelurahan Cikuya, Kecamatan Culamega, juga mengalami pergeseran tanah.

Ada 14 rumah di daerah tersebut. Sembilan rumah mengalami kerusakan ringan dan enam lainnya mengalami kerusakan berat. Rumah rata-rata mengalami retakan di lantai dan dinding karena pergeseran tanah.

Jembar menambah, “Dari laporan di Culamega, ada belasan rumah yang terdampak.”

Bencana juga terjadi di Kampung Angaraja, Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna, selain pergerakan tanah. Akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut, atap dapur sebuah rumah roboh.

Beruntung, satu keluarga dengan lima orang tidak mengalami korban karena seluruh anggota keluarga berada di kamar tidur saat kejadian.

Penanganan awal, yang mencakup pemeriksaan dan gotong royong untuk mengamankan barang-barang milik warga yang terdampak, telah dilakukan oleh tim Tagana bersama aparatur desa dan warga setempat. Upaya tambahan akan dilakukan untuk memperbaiki keadaan dan membantu mereka yang membutuhkan.

Jembar mengatakan bahwa mereka masih melakukan pemeriksaan terhadap insiden bencana ini dan meminta masyarakat untuk tetap waspada karena hujan terus melanda wilayah Tasikmalaya.