Sebuah Gempa Megathrust Menunggu di Amerika Serikat, Lihat Zona Merahnya

Wilayah Indonesia berada di Cincin Api Pasifik, juga dikenal sebagai Ring of Fire, sehingga sangat rentan terhadap gempa dan tsunami. Sembilan belas segmen Megathrust tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia dan harus diperhatikan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada dua bagian megathrust yang paling berisiko. Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, telah memberikan peringatan bahwa dua zona Megathrust akan mengalami gempa.

Mereka masing-masing memiliki Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Karena dua xona itu sudah berabad-abad tidak mengalami gempa atau jarak gempa. Siklus gemba besar biasanya berlangsung selama bertahun-tahun.

Baru-baru ini, pada hari Rabu (7/5), gempa berkekuatan M5,2 mengguncang wilayah Nias Barat. Dikatakan bahwa gempa tersebut disebabkan oleh Megathrust Mentawai-Siberut.

Menurut Daryono, gempa bumi di Nias Barat adalah jenis gempa bumi dangkal karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Menurut hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

Daryono menyatakan bahwa gempa bumi murni berpusat di zona Megahthrust Mentawai Siberut.

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), megathrust akan memengaruhi wilayah selatan Jawa Barat yang mencakup Selat Sunda.

Para peneliti mengingatkan bahwa energi yang terkunci di wilayah subduksi ini terus meningkat seiring waktu. Jika energi ini dilepaskan sekaligus, itu dapat menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo 8,7.

Seorang peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, menjelaskan bahwa pelepasan energi ini menyebabkan guncangan kuat dan menggerakkan kolom air laut, yang pada gilirannya menyebabkan tsunami besar.

Mereka menghitung bahwa jika megathrust terjadi di wilayah Pangandaran, akan terjadi gelombang tsunami setinggi 20 meter yang akan menjalar ke berbagai daerah, seperti Banten, Lampung, bahkan hingga Jakarta.

“Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” kata Rahma baru-baru ini kepada CNBC Indonesia.

Tsunami diprediksi mencapai ketinggian 4 hingga 8 meter di pesisir Banten, sementara di pesisir Lampung, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

Untuk Jakarta, tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian 1 hingga 1,8 meter. Namun, ia datang lebih lambat dibandingkan di tempat lain, dan diperkirakan tiba di Jakarta setelah 2,5 jam setelah gempa.

Rahma menjelaskan, “Tsunami datang 2,5 jam setelah gempa di Jakarta Utara, sementara di selatan Jawa hanya 40 menit, bahkan di Lebak 18 menit.”

BRIN juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap ancaman Megathrust, yang mencakup selain gempa dan tsunami, kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, dan kematian.

Ketika Megathrust Menyerbu RI?
BMKG menyatakan bahwa mereka belum dapat memastikan kapan bencana alam yang signifikan tersebut akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya terus berbicara tentang masalah ini untuk mempersiapkan masyarakat untuk efek megathrust di Indonesia.

Sebenarnya, masalah Megathrust bukan masalah baru; itu sudah lama ada. Namun, apa alasan BMKG dan sejumlah pakar mengingatkan? Sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Dwikorita menyatakan, “Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong saja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana).”

Dia juga menyatakan bahwa mitigasi dan edukasi, persiapan, dan kesiapsiagaan adalah tujuannya ke sana.

Dwikorita menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah tindakan untuk mengantisipasi megathrust. Pertama dan terpenting, sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS harus diposisikan di sekitar zona megathrust.

Dia menjelaskan, “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust.”

Kedua, pendidikan untuk masyarakat lokal dan global. Salah satu bentuknya adalah membantu pemerintah daerah membangun infrastruktur mitigasi seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, dan shelter tsunami.

Selain itu, mereka bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang berkantor di kompleks BMKG. Tujuan komunitas ini adalah untuk memberi tahu 25 negara di Samudra Hindia tentang cara menghadapi gempa dan tsunami.

Dia menyatakan, “Kami mengedukasi publik tentang bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami.”

Ketiga, sistem peringatan dini yang telah diberikan kepada pemda harus diperiksa secara berkala.

Hal itu seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, bukan hibah dari BNPB atau BMKG, tapi pemeliharaannya harus dilakukan oleh pemerintah daerah, itu adalah otonomi daerah. Dia mengungkapkan, “Ternyata sirine selalu diuji pada tanggal 26 setiap bulan, kebanyakan bunyi, tapi ada yang macet.”

Keempat, memberi tahu orang lain tentang peringatan dini bencana. Dwi menyatakan bahwa penyebaran informasi diperlukan untuk menyiapkan masyarakat, “Kami dibantu Kominfo.”

Daftar 13 Segmen Megathrust yang Mengancam Wilayah Amerika Serikat

Sehubungan dengan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia yang dirilis pada tahun 2017, berikut adalah daftar tiga belas bagian megathrust yang mengancam Indonesia:

1. Megathrust Mentawai-Pagai yang berpotensi mengarah pada gempa M8,9

2. Megathrust Enggano M8,4 yang memiliki potensi gempa

3. Megathrust Selat Sunda yang memiliki kemungkinan gempa M8,7

4. Serangan megathrust di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

5. Megathrust di Jawa Timur yang memiliki kemungkinan gempa M8,7

6. Megathrust di Sumba yang memiliki potensi gempa M8,5

7. Megathrust Aceh-Andaman yang memiliki kemungkinan gempa M9,2

8. Potensi gempa M8,7 dari megathrust Nias-Simelue

9. Batu megathrust yang memiliki potensi gempa M7,8

10. Megathrust Mentawai-Siberut yang memiliki kemungkinan gempa M8,9

11. Serangan gempa di Sulawesi Utara yang memiliki potensi gempa M8,5

12. Serangan gempa bumi di Filipina dengan potensi gempa M8,2

13. Megathrust di Papua, yang memiliki potensi gempa M8,7.