BMKG: Hari Ini, Selasa 22 April 2025, Lima Gempa Mengarah ke Indonesia
Pada hari Selasa, 22 April 2025, lindu kembali melanda beberapa wilayah di Bumi. Lima gempa menggetarkan Indonesia hingga pukul 20.45 WIB hari ini.
Laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa lindu pertama terjadi pada hari ini pada pukul 02:52:30 WIB di wilayah Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebagaimana dikutip Liputan6.com dari www.bmkg.go.id pada Selasa (22/4/2025), BMKG menyatakan bahwa pusat gempa berada di darat 47 kilometer barat laut Sigi.
Lindu terjadi pada kedalaman 8 kilometer dengan kekuatan 2,7. Lokasi gempa di Indonesia adalah 0,96 Lintang Selatan (LS) -119,85 Bujur Timur (BT). Di Palu dan Sigi, Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III.
Selanjutnya, gempa terjadi pada pukul 09:13:22 WIB di Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pusat lindu terletak 22 kilometer tenggara Sumbawa di darat.
Di Sumbawa, gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II. Lokasi lindu adalah 8,69 Lintang Selatan (LS)-117,43 Bujur Timur (BT). Kekuatannya adalah 2,5 magnitudo, dan kedalamannya adalah 10 kilometer.
Lindu terjadi pada pukul 14:01:59 WIB di daerah Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Di Bahadopi, Lindu merasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II.
Pusat gempa berada 30 kilometer tenggara Morowali di laut. Lindu getaran di Indonesia memiliki magnitudo 3,4 dan kedalamannya 10 kilometer.
Lokasi gempa adalah pada 2,80 Lintang Selatan (LS) dan 122,16 Bujur Timur (BT).
Apa Itu dan Bagaimana Gempa Bumi Mempengaruhi
Ketahuilah bahwa gempa bumi adalah bencana alam yang merusak. Fenomena ini dapat terjadi kapan saja dan berlangsung singkat. Selain itu, Indonesia memiliki wilayah yang rentan terhadap gempa bumi.
Gempa bumi adalah bencana yang dapat menghancurkan harta benda dan nyawa.
WHO menyatakan bahwa antara tahun 1998 dan 2017 terjadi 750 ribu gempa bumi di seluruh dunia, dengan lebih dari 125 juta orang yang terkena dampak.
Tanggapan Bencana Gempa Bumi: Meskipun tidak dapat dicegah, gempa bumi tetap merupakan bencana yang harus dihadapi. Tanggapan terhadap gempa bumi adalah salah satu cara menghadapi gempa bumi.
Salah satu contoh tanggap gempa bumi adalah memahami prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan saat terjadi bencana.
Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api, atau runtuhan batuan.
Menurut BMKG, gempa bumi adalah ketika lapisan batuan kerak bumi patah karena pelepasan energi tiba-tiba di dalam bumi.
Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.
Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.
Mengantisipasi Gempa Bumi
Ini harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah gempa bumi terjadi.
Sebelum Terjadi Gempa Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
Kenali tempat kerja Anda. Perhatikan lokasi lift, pintu, dan tangga darurat. Selain itu, ketahui lokasi yang paling aman untuk berlindung.
Belajar menjadi P3K dan pemadam kebakaran.
Pada saat gempa bumi terjadi, catat nomor telepon penting yang dapat Anda hubungi.
Atur benda berat sedapat mungkin di bagian bawah untuk menghindari jatuh, roboh, atau bergerak saat terjadi gempa bumi.
Lihat apakah benda tergantung yang mungkin jatuh saat gempa bumi stabil.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
Mematikan gas, air, dan listrik apabila tidak digunakan.
Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: kotak P3K, radio, makanan tambahan, air, dan senter atau lampu baterai.
Saat Gempa Bumi Terjadi
Untuk mengantisipasi kemungkinan gempa megathrust, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang melakukan berbagai tindakan antisipasi. (Pramita Tristiawati, Liputan6.com).
Saat Gempa
Jika Anda berada di dalam bangunan, lindungi diri Anda dari reruntuhan dengan bersembunyi di bawah meja, cari lokasi yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, dan jika masih mungkin, lari ke luar.
Jika Anda berada di luar bangunan atau di area terbuka, jangan dekat dengan bangunan seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Hindari rekahan tanah dan perhatikan tempat Anda berpijak.
Jika Anda mengendarai mobil, keluar, turun, dan hindari mobil jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
Jika Anda tinggal atau berada di pantai, hindari pantai untuk menghindari bahaya tsunami. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, hindari area yang mungkin terjadi longsoran apabila terjadi gempabumi.
Keluar dari bangunan jika ada gempa bumi. Gunakan tangga biasa, bukan lift atau tangga berjalan. Periksa siapa yang terluka, lakukan P3K, telepon, atau mintalah pertolongan jika terjadi luka parah pada Anda atau orang-orang di sekitar Anda. Periksa kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik, dan periksa pipa air dan aliran untuk melihat apakah ada hal-hal yang membahayakan.
Jangan masuk ke bangunan yang sudah terkena gempa karena reruntuhan mungkin masih ada.
Jangan berjalan di sekitar gempa karena kemungkinan bahaya tambahan masih ada.
Apabila terjadi gempa susulan, dengarkan informasi gempa bumi melalui radio. Jangan terpengaruh oleh masalah atau berita yang tidak jelas asal-usulnya.
Mengisi formulir yang diberikan oleh lembaga yang relevan untuk mengetahui jumlah kerusakan yang terjadi.
Jangan takut dan jangan lupa berdoa selalu.